Senin, 22 Oktober 2007

Penilaian Pelayanan Rumah Sakit

PENILAIAN PELAYANAN RUMAH SAKIT



Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi, yaitu ;
a. Tingkat pemanfaatan sarana pelayanan
b. Mutu pelayanan
c. Tingkat efisiensi pelayanan

Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit, diperlukan berbagai indikator. Selain itu agar informasi yang ada dapat bermakna harus ada nilai parameter yang akan dipakai sebagai nilai banding antara fakta dengan standar yang diinginkan.

Terdapat banyak sekali indikator yang dipakai untuk menilai suatu rumah sakit. Yang paling sering dipergunakan diantaranya adalah :

1. Bed Occupancy Rate (BOR)
Yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit.
Rumus : Jumlah hari perawatan rumah sakit x 100%
Jml TT x jumlah hari dalam satu satuan waktu

Nilai parameter dari BOR ideal antara 60 – 85%

2. Average Length of Stay (ALOS)
Yaitu rata-rata lama rawatan seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu yang dijadikan tracer (yang perlu pengamatan lebih lanjut)
Rumus : Jumlah hari perawatan pasien keluar
Jumlah pasien keluar (hidup+mati)
Secara umum ALOS yang ideal antara 6 – 9 hari.


3. Bed Turn Over (BTO)
Yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam satu satuan waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai.
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi daripada pemakaian tempat tidur.
Rumus : Jumlah pasien keluar (hidup+mati)
Jumlah tempat tidur
Idealnya selama 1 tahun, 1 tempat tidur rata-rata dipakai 40 – 50 kali.

4. Turn Over Internal (TOI)
Yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan gambaran tingkat efisiensi dari pada penggunaan tempat tidur
Rumus : (Jumlah TT x hari) - hari perawatan rumah sakit
Jumlah pasien keluar (hidup+mati)
Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1 – 3 hari

5. Net Death Rate (NDR)
Yaitu angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
Rumus : Jumlah pasien mati > 48 jam dirawat x 1000%
Jumlah pasien keluar (hidup+mati)
Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar.

6. Gross Death Rate (GDR)
Yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar
Rumus : Jumlah pasien mati seluruhnya x 1000%
Jumlah pasien keluar (hidup+mati)

Nilai GDR sejogyanya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar.

7. Rata-rata Kunjungan Poliklinik per hari
Indikator ini dipakai untuk menilai tingkat pemanfaatan poliklinik rumah sakit. Angka rata-rata ini apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk di wilayahnya akan memberikan gambaran cakupan pelayanan dari suatu rumah sakit.
Rumus : Jumlah hari buka klinik
Jumlah hari


sumber : Manajemen Mutu Pelayanan kesehatan oleh Joko Wiyono

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Casino Queen Canada | CasinoKing
Casino Queen Canada has 카지노사이트 hundreds of players from all over the world. With thousands of games to choose from, the Canadian players 제왕카지노 love to play  Rating: 4.4 · ‎46 クイーンカジノ votes